Akademi Kewirausahaan Masyarakat (AKM) merupakan program yang dikembangkan oleh Creative Hub Fisipol UGM (C-Hub Fisipol) dalam rangka mendorong lahirnya gerakan sosial kewirausahaan nasional berbasis pedesaan. Gagasan program AKM ini dilandasi oleh beberapa pertimbangan.
Pertama, besarnya angka pengangguran terdidik. Data terbaru menunjukkan, bahwa dalam satu tahun terdapat sekitar 800.000 lulusan sarjana yang tidak semuanya dapat terserap di dunia kerja dan/atau memiliki usaha sendiri. Estimasi per tahun, ada tambahan pengangguran terdidik sekitar 66.000. Untuk itu diperlukan langkah-langkah terobosan untuk mendidik para sarjana menjadi calon-calon wirausahawan baru.
Kedua, rendahnya Global Enterpreneurship Index (GEI) Indonesia. Saat ini peringkat GEI Indonesia berada di urutan 97 dari 136 negara, dan kalah dengan negara-negara tetangga di Asia Tenggara (misalnya Singapura, Thailand, Malaysia, dan Vietnam). Salah satu penyebab rendahnya GEI Indonesia tersebut adalah kecilnya prosentase jumlah wirausahawan dibandingkan keseluruhan jumlah penduduk sebagai akibat dari rendahnya keterampilan dan etos kewirausahaan. Untuk itu, upaya-upaya terobosan sangat diperlukan untuk mengejar ketertinggalan tersebut.
Pertimbangan yang ketiga, di tengah situasi yang tidak ideal di atas, bangsa Indonesia sejatinys memiliki banyak potensi komoditas yang tersebar di puluhan ribu desa, yang sebagian besar belum dikelola secara optimal. Sebagian masyarakat desa ada yang mampu menunjukkan geliat pengembangan ekonomi, namun di banyak desa umumnya -- terutama di desa yang memiliki potensi komoditas yang cukup besar -- justru terjebak dalam situasi kemiskinan. Berdasarkan data Kemendes, saat ini tercatat setidaknya 22.000 desa berada dalam kategori tertinggal. Menengarai fenomena ini, diperlukan semacam intervensi positif ke pedesaan. Salah satu bentuknya adalah dengan mengirimkan sarjana berwawasan kewirausahaan untuk bekerja bersama rakyat pedesaan.
Tujuan utama dari program AKM ini adalah memberikan kesempatan kepada para sarjana lulusan baru yang belum terserap dalam bursa kerja, untuk turut andil dalam pembangunan masyarakat melalui pendampingan masyarakat dalam pengembangan wirausaha. Di samping itu, dalam momentum yang bersamaan, program AKM ini sekaligus dimaksudkan untuk mendorong para sarjana tersebut untuk mengembangkan aktivitas sociopreneurship.
Secara keseluruhan program AKM ini terdiri atas tiga (3) modul atau tahapan, yaitu (i) cloning sociopreneurship, (ii) deployment sarjana ke pedesaan, dan (iii) off-takers produk wirausaha.
Dalam implementasinya, seluruh modul AKM tersebut diselenggarakan dengan melibatkan kelompok bisnis, filantropi, pemerintah pusat dan pemerintah daerah, sarjana baru lulus, dan komunitas internasional.
Untuk saat ini, AKM baru akan memfokuskan diri pada modul/tahapan cloning terhadap berbagai bentuk wirausaha berbasis pedesaan yang sukses, atau sociopreneur pedesaan.
Prinsip dari program cloning ini adalah.sebagai berikut: sejumlah sociopreneur pedesaan yang sukses akan menjadi model sekaligus mentor bagi para sarjana terseleksi dalam rangkaian pelatihan sociopreneurship.
Secara teknis, program cloning AKM ini meliputi: pendaftaran dan seleksi; inkubasi (training sociopreneurship dan pendampingan masyarakat selama beberapa hari); pelatihan kebangsaan; dan dialog kebangsaan yang melibatkan beberapa kementerian.
Melalui program AKM ini, C-Hub Fisipol UGM mengharapkan dapat menginisiasi lahirnya Sarjana-saejana Pendamping Kewirausahaan yang siap diterjunkan ke desa-desa guna menularkan berbagai pengetahuan, keterampilan, dan jejaring yang diperlukan untuk pengembangan wirausaha. Sarjana pendamping tersebut nantinya juga akan bekerja secara riil bersama masyarakat untuk mengembangkan dan melaksanakan kewirausahaan yang selaras dengan potensi dan kebutuhan masyarakat setempat.
Program AKM ini membuka kesempatan bagi setiap sarjana lulusan baru yang belum bekerja dan/atau memiliki usaha, untuk ikut andil dalam program pelatihan dan mentorship, sebelum nantinya siap diterjunkan ke pedesaan.
Untuk itu, kami mengundang para calon sociopreneur muda untuk bergabung di dalam program ini.
Persyaratan:
- Motivasi Tinggi
- Komunikatif
- Usia 19-30 tahun
- Berani Ambil Resiko
- Berpengalaman Bekerja Dalam Tim
- WNI Lulusan Perguruan Tinggi
- Kreatif
Cara Mendaftar:
- Isi form yang ada di https://akmindonesia.org
- Unggah dokumen yang disyaratkan ( KTP dan Ijazah )
- Tunggu Pengumumannya!
- Pendaftar yang lolos akan diundang sebagai peserta pelatihan di Yogyakarta selama 10 hari
Deadline Pendaftaran:
3 Juli 2018
Fasilitas:
- Pendidikan Gratis
- Transportasi Dari Daerah Asal Ke Yogyakarta (PP)
- Akomodasi dan Uang Saku Selama Masa Pendidikan
Mari bersama-sana membangun bangsa dari desa!
